Oleh: Amanda Fizikrilla Faisal
Ketika mendengar kata sushi, sebagian orang mungkin langsung membayangkan restoran mahal dengan menu ikan mentah yang terasa asing di lidah lokal. Di Padang sendiri, kuliner Jepang ini dulu belum banyak dikenal. Namun sejak 2018, sebuah outlet kecil bernama Sushi Nori mulai hadir di kawasan Jl. KIS. Mangunsarkoro No.2, Jati Baru, Padang Timur.
Dari lokasi sederhana itu, Sushi Nori menawarkan pengalaman berbeda: sushi matang dengan cita rasa yang sudah dimodifikasi, harga yang ramah di kantong, dan suasana UMKM kaki lima yang membuat siapa pun merasa bisa mencobanya.
Tenda merah sederhana yang menaungi meja-meja plastik selalu tampak ramai oleh pelanggan. Suasana ini menjadi bukti bahwa tempat kecil pun bisa menghadirkan daya tarik besar dan menjangkau berbagai kalangan masyarakat. Pemilik Sushi Nori, Tio, melihat peluang yang belum digarap di Padang. Ia menyadari bahwa tidak ada konsep sushi kaki lima di kota ini, sehingga ide tersebut menjadi pembeda utama.
“Targetnya sejak awal adalah pasar menengah ke bawah. Sushi biasanya identik dengan restoran mahal, jadi kami hadir dengan menu di bawah Rp50.000 dan rasa yang disesuaikan dengan lidah orang lokal. Makanya kami kasi isiannya matang semua.” ungkap Tio, Jumat (12/09/2025).
Strategi ini bukan sekadar inovasi kuliner, tetapi juga langkah cerdas dalam membuka akses terhadap makanan global.
Yang menarik, popularitas Sushi Nori tidak lahir dari promosi besar-besaran. Hanya dalam waktu satu bulan sejak dibuka, outlet ini sudah dipadati pembeli. Tanpa influencer ataupun selebgram, konsumen justru mempromosikan sendiri melalui jaringan sosial mereka. Mayoritas pelanggan awal adalah mahasiswa, yang kemudian mengenalkan Sushi Nori ke lingkaran pertemanan mereka. Praktek word of mouth marketing ini menunjukkan bahwa kualitas produk dapat menjadi alat promosi paling ampuh. Bahkan, aplikasi GoFood kerap ditutup karena tingginya pesanan yang sulit dilayani dengan kapasitas karyawan yang ada.
Tio juga menegaskan bahwa inovasi menu menjadi kunci penting dalam menjaga minat pelanggan. “Setiap per enam bula kita ganti menu baru lah, ada yang diubah ada yang dibuang dan ditambah. Dulu itu belum ada katsu, tapi semenjak ada semakin ramai,” Katanya. Menu yang dihadirkan memang beragam mulai dari norimaki sushi, uramaki sushi, fried sushi, mentai rice, onigiri, chicken katsu, hingga varian lainnya. Menurutnya menu yang paling disukai banyak orang adalah fried sushi.
Kepuasan konsumen pun memperkuat bukti keberhasilan strategi ini. Salah satu pelanggan, Dila seorang ibu rumah tangga, mengaku awalnya penasaran karena lokasi outlet dekat rumah dan sering terlihat ramai. “Sebenarnya saya bukan penyuka sushi mentah, tapi ternyata di sini semua sushi matang dan sudah dimodifikasi. Saya lebih suka varian sosis atau ayam, dan juga mentai rice-nya,” ujar Dila, Minggu (14/09/2025). Kesan pertama yang ia dapatkan adalah rasa dan harga yang seimbang. “Walaupun dimodifikasi, porsinya cukup, rasanya enak, dan harganya masuk di kantong. Malah bikin nagih kalau lagi bingung mau makan apa. Pelayanan dan cara mereka menyajikannya menjadikan Sushi Nori sebagai UMKM kaki lima yang menarik,” tambahnya.
Dari segi pelayanan, meskipun tergolong UMKM, Sushi Nori berani menghadirkan sentuhan modern. “Biasanya orang teriak kalau pesan, tapi di sini cukup tekan tombol. Walaupun outlet kecil, sistemnya sudah modern,” jelas Wandi Jumat (12/09/2025), sebagai pegawai disana. Fasilitas ini memang terinspirasi dari bisnis besar di luar sana, namun diaplikasikan secara sederhana di level usaha kecil. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan konsumen, tetapi juga memperkuat citra Sushi Nori sebagai UMKM yang inovatif dan profesional.
Namun, tentu ada tantangan. Beberapa konsumen sempat bertanya apakah Sushi Nori menyediakan menu mentah, karena sebagian pecinta sushi menyukai autentisitas tersebut. Padahal, semua menu di Sushi Nori adalah olahan matang, menyesuaikan dengan selera mayoritas masyarakat lokal. Meski begitu, antusiasme konsumen tetap tinggi. Menu andalan fried sushi, misalnya, terbukti mampu menjangkau berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, mahasiswa, hingga orang tua.
Sushi Nori di Padang membuktikan bahwa usaha kecil pun bisa membawa perubahan besar. Tanpa harus menjadi restoran mewah, mereka berani menghadirkan sushi dengan cara yang lebih sederhana, terjangkau, dan tetap lezat. Dengan memahami kebutuhan pasar serta berani berinovasi, Sushi Nori berhasil mengubah pandangan banyak orang dari yang dulu menganggap sushi hanya makanan mahal dan eksklusif, kini kuliner ini justru terasa dekat dan bisa dinikmati siapa saja. Sushi yang awalnya dianggap jauh dari keseharian masyarakat, kini sudah menjadi bagian dari pilihan kuliner sehari-hari di Padang.