Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Banner Harian Khazanah
Uncategorized

Pedagang Pasar Gaung Andalkan BRILink Yevva Syofyan untuk Dapatkan Kredit UMi

×

Pedagang Pasar Gaung Andalkan BRILink Yevva Syofyan untuk Dapatkan Kredit UMi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Devi Diany

Setiap hari, kios Yevva Syofyan selalu ramai. Selain usaha dagang kelontong, wanita yang akrab disapa Eva ini juga menekuni usaha sebagai agen BRILink menggunakan namanya sendiri. BRILink Yevva Syofyan melayani sedikitnya 50 transaksi per hari. Umumnya pelanggan Eva, sang pemilik BRILink adalah para pedagang sayur dan pedagang kelontong di Pasar Gaung, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Iklan
Example 300x600
Scroll Untuk Baca Artikel

Para pedagang sayur harus mengirim uang kepada toke sayur terlebih dulu agar mereka mendapatkan barang dagangan. Begitu pula pedagang kelontong, mereka tinggal kirim daftar barang yang hendak dibeli sekaligus mengirim uang kepada distributornya. Semua transaksi itu dilakukan di BRILink Yevva Syofyan.

Menjadi agen BRILink telah dilakoni Eva sejak tahun 2016, atau sudah 8 tahun. Di depan rumahnya yang memilki halaman yang luas, Eva mendirikan sebuah kios ukuran 4×6 meter. Di sini, wanita 52 tahun ini melayani konsumen yang hendak berbelanja kebutuhan harian sekaligus melayani nasabah yang ingin bertransaksi.

Awalnya Eva tak kenal dengan BRILink. Kala itu, ibu 3 orang anak ini lebih memilih fokus untuk mengembangkan usaha dagang kelontongnya. Lokasi kios Eva sangat strategis, berada di kawasan Pasar Gaung. Ketika petugas BRI datang menawarinya, Eva bertanya manfaat apa yang diperolehnya jika menjadi agen BRILink.

“Petugas BRI itu bilang, dengan menjadi agen BRILink maka Ibu bisa melayani masyarakat yang ingin setor tunai, tarik tunai, top up dompet digital juga bisa melakukan pembayaran tagihan listrik, telepon dan PDAM. Tentunya ada keuntungan yang Ibu peroleh dari jasa yang Ibu berikan. Begitu katanya,” terang Eva.

Setelah mendapat dukungan keluarga, Eva setuju menjadi agen BRILink. Benar saja. Kesibukannya meningkat dibanding biasanya. Kios Eva mulai dibuka pukul 06.00 WIB dan tutup petang hari pukul 16.30 WIB. Untuk melayani nasabah BRILink, Eva langsung turun tangan. Sedangkan melayani pembeli, Eva dibantu putra sulungnya, Oki.

Baca Juga:  Bupati Tanah Datar Bersama Sekdaprov Sumbar Tinjau Proses Pengerjaan Lahan untuk Pembangunan Sekolah Rakyat di Bukit Gombak

Kebetulan pula, ketika itu ada bantuan sosial (bansos) dari pemerintah untuk warga kurang mampu yang diberikan dalam bentuk kartu sembako senilai Rp 200 ribu. BRILink Eva menjadi pilihan warga Gaung untuk mencairkan dana tersebut. Warga juga langsung belanja sembako di warung Eva.

“Alhamdulillah. Saya langsung merasakan manfaat menjadi agen BRILink. Selain mendapat tambahan penghasilan dari jasa transaksi, bisa pula membantu warga dalam layanan keuangan ketika lembaga perbankan sudah tutup,” kata wanita kelahiran 14 Maret 1972 ini dengan mata  berbinar.

Hal itu berlanjut hingga saat ini. Meski di sebelah warungnya ada Kantor Teras BRI Pasar Gaung, tetapi warga terutama pelaku usaha ultra mikro dan mikro tetap melakukan transaksi keuangan di BRILink miliknya. Agaknya mereka malas antre yang kadang cukup panjang ketika bertransaksi di Teras BRI, jadinya memilih transaksi di BRILink. Apalagi biaya administrasi yang ditetapkan Eva kadang lebih murah tergantung nilai transaksi pelanggan.

Rekomendasikan Kredit UMi

Eva juga dipercaya BRI sebagai mitra UMi. Para pedagang di Pasar Gaung yang membutuhkan tambahan modal usaha, seperti pedagang sayur, pedagang minuman Pop Ice gerobak, pedagang minyak goreng, pedagang kelontong dan lainnya, mereka akan datang ke kios Eva. Mereka minta agar Eva merekomendasikannya untuk mendapatkan pinjaman kredit usaha mikro (UMi) BRI.

“Saya kenal semua para pelaku usaha ultra mikro dan mikro di Pasar Gaung, sehingga saya tak ragu mengajukan permohonan kedit UMi untuk mereka ke BRI. Maksimal kreditnya Rp 5 juta, itu pun diberikan untuk pengajuan kedua atau ketiga kali apabila pembayaran kredit dinilai lancar,” ujar Eva.

Pengajuan kredit UMi untuk pertama kali, tidak besar nilainya, lanjut Eva. Misalnya, pedagang minuman Pop Ice gerobak dan pedagang sayur biasanya mengajukan kredit UMi sebesar Rp 500 ribu, pedagang kelontong dan pedagang minyak goreng Rp 1 juta. Untuk cicilannya, para pelaku usaha itu menyetornya langsung kepada Eva, ada yang mencicil setiap hari usai mereka jualan dan ada pula bulanan. Besaran angsuran yang mereka serahkan ke Eva bervariasi, ada yang Rp 50 ribu dan ada Rp 100 ribu.

Baca Juga:  Pemkab Tanah Datar Siapkan Lahan Dua Hektar untuk Rumah Tahanan Kelas II B Batusangkar di Rambatan

“Saya baru 3 tahun menjadi mitra kredit UMi, jadi nasabahnya belum banyak, ada 18 nasabah. Semua nasabah membayar dengan cicilan kepada saya sesuai kemampuannya, ada yang mencicil setiap hari dan ada yang setiap bulan,” katanya.

Alhamdulillah. Eva mengaku sangat bahagia bisa membantu para pedagang di Pasar Gaung mendapatkan kredit UMi. Apalagi kredit UMi tanpa jaminan dan prosesnya juga cepat sehingga sangat disukai pedagang. Mesk demikian, Eva juga mewanti-wanti para penerima kredit UMi agar taat membayar cicilannya.

BRILink Berkembang Pesat

BRILink benar-benar mendapat tempat di hati masyarakat Sumbar. BRILink terus berkembang seiring semakin meningkatkan kebutuhan layanan perbankan masyarakat khususnya layanan ultramikro dan mikro.

Meski digitalisasi sedang marak saat ini, namun kebutuhan perbankan masih belum sepenuhnya berlangsung secara digital. Penggunaan uang tunai juga masih sangat banyak, seiring upaya pemerintah dan regulator terus mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan.

“Bank BRI sebagai bank terdepan melayani masyarakat dan pelaku UMKM tentunya harus mampu mengantisipasi kebutuhan layanan perbankan tanpa kantor yaitu melalui agen BRILink,” kata CEO BRI RO Padang, Riza Pahlevi.

Sampai saat ini, jumlah agen BRILink di Sumbar tercatat sebanyak 25.889 agen, namun yang aktif hanya 10.573 agen. Penyebab tdak aktif beragam, antara lain kurangnya modal dalam melayani masyarakat, usaha dan tempat tinggal agen BRILink sudah pindah serta kurangnya potensi lokasi usaha.

Penyaluran Kredit UMi

CEO BRI RO Padang, Riza Pahlevi juga menjelaskan, saat ini BRI fokus kepada bisnis berbasis ekosistem. Salah satu program dalam pengembangan ekosistem ini adalah penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kredit UMi). Kredit UMi sendiri dapat disalurkan melalui mitra BRI yang disebut dengan Agen BRILink Mitra UMi sebagai perpanjangan tangan mantri BRI dalam melayani nasabah ultra mikro.

Baca Juga:  BRI Peduli Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki

“Setidaknya terdapat 2.918 Mitra UMi di Sumbar, tersebar di berbagai ekosistem yaitu eksoistem transaksi (pasar), ekosistem teritori (pedesaan) dan ekosistem komoditas,” terang Riza Pahlevi.

Kredit UMi berfokus kepada penyaluran kredit kepada pelaku usaha ultra mikro dengan  maksimal kredit Rp 10 juta untuk skema musiman dan Rp 5 juta untuk skema non musiman dengan jangka waktu yang relatif pendek, yaitu 3 – 6 bulan.

“Tujuan kredit UMi ini adalah untuk memfasilitasi pelaku usaha ultra mikro yang mau mengembangkan bisnisnya namun tidak memiliki modal cukup. Mereka dapat menikmati fasilitas kredit resmi melalui perbankan dan tidak terjebak dengan kredit tidak resmi atau rentenir,” jelas Riza.

Dari data BRI, sejak Januari hingga 8 Maret 2024, BRI sudah menyalurkan kredit ultra mikro kepada 2.010 debitur dengan total plafon Rp 9 miliar. Berdasaran pencapaian tersebut, BRI masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar untuk menyalurkan kredit ultra mikro dikarenakan target penyaluran kredit ultra mikro pada 2024 adalah sebesar Rp 200 miliar.

Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk selalu menambah jumlah Mitra UMi yang produktif dan journey selanjutnya di setiap ekosistem, baik ekosistem transaksi, teritori dan komoditas terdapat minimal 1 Mitra UMi yang dapat menjangkau pelaku usaha yang membutuhkan kredit ultra mikro.

“Untuk mendapatkan kredit ultra mikro ini, dapat melalui Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan dari Mantri BRI.  Dengan adanya Agen BRILink Mitra UMi ini, kami mengharapkan pelaku usaha ultra mikro dapat lebih mudah untuk mendapatkan akses perbankan khususnya pinjaman ultra mikro tanpa harus jauh-jauh pergi ke bank,” katanya. (**)