Oleh: Dr. Fitri Alrasi, M.A
(Dosen UM Sumatera Barat)
Makna kemerdekaan secara umum yaitu terbebasnya manusia dari belenggu yang mengekang kebebasan untuk melakukan hal-hal yang positif sesuai dengan fitrah manusia. Adapun di dalam al Quran tidak menyebutkan secara gamblang namun secara tersirat ada beberapa ayat yang berbicara tentang kemerdekaan.
Pertama,makna kemerdekaan pada kisah perjalanan spritual nabi kita Muhammad SAW dalam mengemban misi kenabian di muka bumi (QS.Al-Maidah: 3). Nabi dijajah oleh masyarakat jahiliyyah dalam tiga hal 1) disorientasi hidup (QS. Luqman: 13), 2) penindasan ekonomi (QS. Al-Humazah: 1-4), dan 3) kezaliman sosial (QS. Al-Hujurat: 13). Oleh karena itu pada waktu haji wada’ Nabi Muhammad Rasulullah SAW menyampaikan kemerdekaan dalam khutbah beliau yang intinya merdeka dari tekanan pihak lain, sehingga terjamin keamanan dan ketentraman bagi diri maupun harta.
Kedua, makna kemerdekaan pada kisah perjalanan spritual nabi Ibrahim AS.dalam mencari Tuhan (QS. Al-An’am: 76-79), yaitu perjalanan spritual untuk membebaskan hidupnya dari keyakinan yang keliru dan keyakinan nenek moyangnya menyembah berhala.
Ketiga, makna kemerdekaan pada kisah nabi Musa AS ketika membebaskan bangsanya dari penindasan Fir’aun (QS. Al-Baqarah: 49 , Al-A’raf:127, dan Ibrahim: 6). Fir’aun dikenal dengan raja yang kejam, ditakuti, dan zalim terhadap Bani Israil. Kemudian nabi Musa diutus Allah SWT untuk menghentikan kekejaman Fir’aun dan membebaskan bangsanya sehingga dapat meraih kemedekaan.
Makna kemerdekaan apabila dikondisikan pada diri pribadi manusia, yaitu kemerdekaan diri dari belenggu kebebasan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang menguntungkannya dunia dan akherat. Kebebasan yang dimaksud adalah tercapainya kemerdekaan ketika kita berhasil dalam menjaga 3 hal yang terdapat pada diri kita, yaitu :
Untuk menelisik kemerdekaan diri yang dimiliki oleh para tokoh dan para pemimpin kita yang terdahulu, dapat kita mengambil ‘ibrah pada beberapa ulama terdahulu dan Founders Father kita di tanah air ini : Kiprah tiga Haji ranah Minang (Haji Piobang, Haji Miskin dan Haji Sumanik), yang memerdekakan warga Ranah Minang dari penyakit kemusyrikan). Soekarno, memerdekakan rumah ibadah umat Islam di Rusia. Jendral Sudirman, merdeka dari ancaman bunuh oleh Belanda karena beliau sedang melaksanakan shalat berjama’ah dan berzikir di masjid. Hatta, memerdekakan diri dengan mundur dari wakil presiden karena menyaksikan kemungkaran yang meraja lela dan korupsi sudah menjadi kelumrahan. Semoga dengan memaknai kemerdekaan pada hari ini untuk diri pribadi kita, dapat mengambil contoh dan ibrah dari para nabi, ulama dan tokoh-tokoh kita terdahulu. Kita semua berdoa kepada Sang Khaliq Penguasa di atas Penguasa agar kita dapat meraih kemerdekaan hati di tengah dunia yang masih terjajah. Wallahu a’lam bi as Shawab.